Antara Traditional Marketing dan Digital Marketing: Manakah yang Paling Efektif? – Dunia perekonomian atau bisnis tentunya tak bisa lepas dari yang namanya pemasaran atau marketing. Dalam marketing, perusahaan atau produsen jasa/barang tertentu akan berlomba-lomba untuk memasarkan, menawarkan atau mempromosikan produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaannya. Oleh karena itu, penting bagi sebuah perusahaan atau produsen tertentu untuk memilih dan memperhatikan strategi pemasaran yang akan dilakukan nantinya.
Strategi marketing atau pemasaran dapat diibaratkan sebagai ujung tombak dalam promosi suatu produk tertentu. Banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan dari strategi marketing yang nantinya akan dipilih oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Secara umum, strategi marketing dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yakni Traditional marketing atau pemasaran tradisional dan Digital marketing atau pemasaran digital.
Kali ini kita akan sedikit mengulas mengenai perbedaan antara traditional marketing dan digital marketing, termasuk mana dari kedua jenis strategi pemasaran tersebut yang paling efektif diterapkan saat ini.
Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing
Tentunya baik traditional marketing maupun digital marketing memiliki beberapa perbedaan mendasar yang menjadikan keduanya cukup berbeda. Secara umum traditional marketing lebih dahulu muncul dibandingkan dengan digital marketing yang mulai populer dilakukan sejak awal abad ke-21 ini.
– Traditional Marketing
Traditional marketing atau pemasaran secara tradisional merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran yang cukup lumrah dan seringkali dilakukan oleh masyarakat dari waktu ke waktu. Traditional marketing seringkali dilakukan secara konvensional dan tak menggunakan pemasaran secara digital. Teknik pemasaran ini lebih mengedepankan strategi promosi melalui media fisik seperti media cetak semacam iklan di majalah, koran atau brosur serta pamflet.
Traditional marketing seringkali dianggap sebagai metode pemasaran yang terbilang cukup tua dan kuno. Strategi promosi melalui media cetak memang perlahan-lahan mulai ditinggalkan karena dianggap kurang efektif dan lebih mengeluarkan biaya berlebih untuk proses promosi. Akan tetapi, strategi semacam ini ternyata masih tergolong efektif apabila menyasar target konsumen yang cukup tepat untuk memperkenalkan produknya.
Misalnya, traditional marketing bisa menyasar orang-orang berusia lanjut yang terkadang tak bisa memahami akses digital dengan begitu cepat serta modern seperti saat ini. Hal ini tentunya cukup lazim mengingat orang-orang tua memang dibesarkan di era yang dimana digitalisasi masih menjadi barang langka dan hanya bisa dinikmati oleh orang-orang golongan atas. Terlebih lagi, digitalisasi pada masa lalu tidak sekompleks atau semasif sekarang dalam perkembangannya.
Hal inilah yang membuat beberapa media yang lekat dengan traditional marketing seperti papan baliho, koran, majalah, pamflet, poster dan beberapa media cetak lainnya masih muda ditemui di era yang serba modern seperti sekarang. Bahkan, beberapa media tersebut juga seakan-akan mengalami pembaharuan seperti papan baliho yang sudah digital dan tak perlu mencetak poster lagi, serta beberapa koran yang bisa dibaca melalui media elektronik. Meskipun seringkali diremehkan, tak dapat dipungkiri bahwa traditional marketing masih bisa tetap bertahan hingga saat ini dengan sedikit penyesuaian.
– Digital Marketing
Sesuai dengan namanya, digital marketing tentunya merupakan salah satu strategi pemasaran atau marketing yang lebih mengedepankan penggunaan platform digital sebagai media promosinya. Platform digital tersebut umumnya sudah terkoneksi dengan dunia maya atau internet sehingga memiliki cakupan audience atau target marketing yang lebih luas dan beragam. Dalam digital marketing, produsen tentunya akan memasarkan produknya menggunakan beberapa media seperti website, media sosial, media iklan elektronik atau sejenisnya.
Digital marketing sendiri juga kerap kali dikenal dengan nama “online marketing” atau “internet marketing”. Hal ini tentunya mengacu kepada platform atau cara kerja strategi digital marketing yang selalu terhubung dengan internet atau selalu online dengan dunia maya. Di era modern seperti sekarang ini, digital marketing lebih populer digunakan oleh banyak perusahaan atau produsen untuk memasarkan produknya.
Digital marketing tentunya memiliki hal yang bisa menjadi keunggulan dibandingkan traditional marketing. Salah satunya adalah fleksibilitas dalam mengikuti perkembangan zaman yang kian modern. Meskipun traditional marketing juga dapat mengikuti perkembangan zaman dalam memodifikasi strategi pemasarannya, akan tetapi hal tersebut tidaklah sefleksibel dari digital marketing yang memang lahir dari perkembangan dan kemajuan zaman yang sudah serba digital.
Perbandingan Traditional dan Digital Marketing, Mana yang Lebih Efektif?
Jika melihat dari pemaparan di atas, traditional marketing memang memiliki cakupan penggunaan yang bisa dikatakan sedikit terbatas di era modern yang serba digital seperti saat ini. Namun, bukan berarti strategi ini benar-benar dianggap kuno atau jadul seperti yang banyak dikira orang-orang. Bahkan, beberapa perusahaan ternama di dunia juga masih menerapkan strategi traditional marketing untuk memasarkan produk atau jasanya
Kesederhanaan traditional marketing yang mudah dipahami, termasuk oleh orang-orang berusia lanjut atau yang memiliki akses digital terbatas membuat strategi ini masih kerap kali digunakan oleh beberapa perusahaan atau produsen untuk memasarkan produk atau jasanya. Meskipun seringkali dianggap sederhana, namun kesederhanaan traditional marketing juga bisa memberikan dampak psikis kepada calon pelanggan. Hal ini dikarenakan beberapa pelanggan akan cenderung lebih puas apabila melihat bentuk promosi secara fisik atau secara langsung di kehidupan nyata.
Namun, tak dapat dipungkiri traditional marketing yang memang sudah dilakukan selama puluhan atau ratusan tahun memang lambat laun akan memiliki kekurangan di era modern seperti sekarang ini. Salah satu kekurangan dari traditional marketing adalah tidak terlalu mengacu pada target pasar atau calon konsumen yang lebih spesifik.
Dengan kata lain, semua orang bisa melihat metode pengiklanan tersebut seperti bentuk baliho, billboard, iklan cetak di majalah atau koran. Selain itu, dari segi biaya. traditional marketing diyakini memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan digital marketing. Produsen harus melakukan pembayaran apabila produknya ingin tampil di media cetak, elektronik atau baliho di jalan raya. Belum lagi biaya yang dikeluarkan apabila ingin mencetak brosur atau pamflet secara personal.
Baca Juga Organik Marketing dan Paid Marketing: Kekurangan serta Kelebihannya
Di sisi lain, digital marketing yang muncul pada era modern saat ini disebut-sebut sebagai metode atau strategi pemasaran yang perlahan-lahan akan menggantikan traditional marketing secara total. Fleksibilitas digital marketing yang dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman menjadi nilai plus utama dari strategi pemasaran ini. Selain itu, cakupan audiens atau target pasar dari digital marketing juga bisa diatur lebih spesifik agar langsung mengenai target yang diinginkan perusahaan tersebut.
Strategi digital marketing juga bisa memberikan tolak ukur dari sejauh mana promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan kata lain, digital marketing juga dapat memungkinkan perusahaan mendapatkan feedback dari konsumen dengan berbagai cara, mulai dari pemberian rating atau bisa dengan cara yang sederhana seperti layanan customer service online. Hal inilah yang tak dimiliki oleh traditional marketing secara lebih spesifik dalam memberikan feedback atau komunikasi 2 arah dari sisi pelanggan.
Namun, bukan berarti digital marketing tak memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan digital marketing justru bisa bersumber dari keunggulannya, yakni pemanfaatan teknologi digital itu sendiri. Maksud dari pernyataan tersebut adalah audiens yang menjadi target dari strategi pemasaran digital marketing harus paham atau mampu mengoperasikan platform digital tersebut untuk mendapatkan informasi dari sebuah promosi barang. Jika tidak, tentunya strategi pemasaran tersebut akan sia-sia.
Melihat dari pemaparan di atas, manakah antara traditional marketing dan digital marketing yang lebih efektif digunakan untuk bisnis di era sekarang? tentunya hal ini kembali lagi dengan target audiens yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Digital marketing memang terkesan cukup memiliki prospek yang baik jika digunakan untuk era modern seperti sekarang.
Namun, tentunya tak bisa dipungkiri traditional marketing masih memiliki celah tersendiri untuk menarik pangsa pasar dari audiens-audiens tertentu. Bahkan, bisa pula perusahaan tersebut menggunakan 2 cara pemasaran di atas untuk menarik audiens sebanyak-banyaknya apabila memungkinkan.