GrowOnline

Berikut Contoh Strategi Marketing Lucu yang Bisa Menarik Perhatian

strategi marketing lucu

Strategi Marketing Lucu yang Bisa Menarik Perhatian – Pemasaran tidak harus selalu serius dan penuh angka. Kadang, sedikit humor bisa membawa dampak besar, terutama di zaman media sosial seperti sekarang. Strategi marketing lucu adalah pendekatan yang makin digemari banyak brand karena bisa menarik perhatian secara cepat, relatable, dan mudah viral. Nah, buat kamu yang ingin mencoba strategi ini, berikut beberapa contoh strategi marketing lucu yang terbukti efektif dan bisa langsung kamu adaptasi untuk brand kamu sendiri.

1. Nama Menu atau Produk yang Absurd Tapi Menggoda

Siapa sih yang bisa tahan untuk tidak senyum saat melihat menu bernama “Nasi Goreng Gagal Move On” atau “Seblak Menyesal”? Nama-nama kocak seperti ini bikin orang penasaran dan pengen nyobain, walau awalnya cuma buat lucu-lucuan. Contoh:

  • “Kopi Mantan Dingin” — buat yang masih suka minum sambil mengingat kisah lalu.
  • “Ayam Geprek Level Pedas: Pedasnya Kayak Omelan Ibu Kos”.
  • “Roti Panggang: Kenyang Tanpa Komitmen”.

Efek: Bikin orang penasaran, gampang dibagikan di story Instagram, dan tentunya meningkatkan potensi viral karena “bahan ketawa” yang bisa diabadikan lewat foto.

2. Spanduk Iklan Nyeleneh

Spanduk yang out-of-the-box bisa langsung mencuri perhatian orang lewat jalan. Bukan cuma untuk dibaca, tapi juga untuk difoto dan diunggah ke media sosial. Contoh:

  • “Ganteng Boleh, Tapi Nunggak Bayar Jangan!”
  • “Diskon Buat yang Lagi Patah Hati. Tunjukkan Chat Terakhir Sama Mantan!”
  • “Mie Ayam Mantan. Pedasnya Seperti Janji Manisnya.”

Efek: Viral di medsos karena mudah difoto, lucu, dan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia.

3. Marketing Pakai Karakter Fiktif

Karakter fiktif seperti maskot atau persona imajinatif bisa jadi ‘nyawa’ dari brand kamu. Apalagi kalau karakter ini punya sifat unik, suka ngelawak, dan aktif di media sosial. Contoh:

  • Bikin akun TikTok untuk “Bos Galak” toko, yang tiap hari kasih testimoni sambil marah-marah tapi lucu.
  • Karakter fiktif “Mbok Darmi” yang suka nyindir pelanggan tapi dengan gaya jenaka.

Efek: Brand jadi lebih hidup dan membangun kedekatan dengan audience. Orang jadi nungguin update atau konten dari karakter tersebut.

4. Desain Kemasan Kocak

Buat kamu yang punya produk fisik, jangan sia-siakan bagian packaging. Itu adalah ruang kreatif yang bisa digunakan untuk humor. Bahkan orang bisa beli hanya karena bungkusnya lucu. Contoh:

  • Label minuman: “Minum ini kalau kamu belum dibales chat-nya.”
  • Kardus paket: “Kalau kamu baca ini, berarti kamu jomblo sukses!”
  • Stiker segel: “Jangan dibuka kalau belum siap jatuh cinta.”

Efek: Menambah nilai shareability. Pelanggan merasa “wah” waktu unboxing, dan kemungkinan besar akan posting di media sosial.

5. Teknik Copywriting Absurd

Copywriting adalah senjata rahasia dalam marketing. Kalau biasanya brand lain pakai kata-kata formal, kamu bisa tampil beda dengan gaya absurd yang bikin ngakak. Contoh:

  • Caption: “Produk ini tidak menjamin kamu bahagia, tapi setidaknya kamu kenyang.”
  • Deskripsi produk: “Dibuat bukan dari air mata mantan, tapi dari bahan berkualitas.”
  • FAQ: “Apakah produk ini bisa membuat mantan kembali? Tidak. Tapi bisa membuat kamu move on.”

Efek: Teks jadi lebih engaging dan membuat brand kamu terlihat fun dan approachable.

6. Parodi Iklan Terkenal

Kamu bisa meniru gaya iklan-iklan besar tapi dengan twist yang lucu. Ini bisa berupa video, foto, atau bahkan poster. Contoh:

  • Parodi iklan parfum mewah untuk produk sabun colek.
  • Gaya sinetron lebay buat promosi minuman es teh.
  • Drama Korea versi jualan keripik, lengkap dengan backsound mellow dan tatapan mata tajam.

Efek: Sangat cocok untuk konten media sosial. Orang suka sesuatu yang familiar tapi dengan sentuhan humor. Potensi viral sangat tinggi.

7. Diskon Kocak

Bermain-main dengan cara memberikan diskon juga bisa jadi strategi marketing lucu yang efektif. Diskon tidak hanya tentang potongan harga, tapi juga tentang bagaimana menyampaikannya dengan cara kreatif. Contoh:

  • “Diskon sesuai umur mantan kamu.”
  • “Bawa mantan dapet diskon 50%, bawa doi dapet 25%, bawa semua dapet gratis (eh jangan!)”
  • “Kalau kamu bisa nyanyi lagu galau, dapet diskon langsung!”

Efek: Meningkatkan interaksi langsung di toko atau sosial media. Orang jadi tertarik buat datang karena penasaran.

Baca Juga: 3 Hal Ini yang Bikin Jualan Kamu Jadi Mudah Laris

Tips Menggunakan Strategi Marketing Lucu

Agar strategi marketing lucu tidak jadi bumerang, berikut beberapa tips yang wajib kamu ikuti:

1. Kenali Audiensmu

Humor itu relatif. Apa yang lucu buat Gen Z bisa jadi garing buat orang tua. Maka dari itu, pahami siapa target pasar kamu. Kalau kamu menyasar anak muda, gunakan referensi pop culture, meme, atau bahasa kekinian.

2. Tetap Hormat dan Tidak Menyinggung

Humor boleh bebas, tapi tetap harus sopan. Hindari bercandaan yang menyentuh isu SARA, body shaming, atau yang menyinggung kondisi emosional seseorang. Salah-salah, bisa berujung boikot.

3. Konsisten di Semua Kanal

Kalau kamu sudah memutuskan pakai gaya marketing lucu, pastikan semua elemen brand kamu sejalan. Mulai dari konten Instagram, packaging, hingga cara kamu membalas komentar. Konsistensi akan membentuk karakter brand yang kuat dan mudah diingat.

4. Gunakan Humor sebagai Pemikat, Bukan Pengganti Kualitas

Strategi marketing lucu akan sukses jika didukung dengan produk atau layanan yang memang berkualitas. Jangan sampai orang datang karena lucu, tapi kecewa karena produknya zonk.

5. Siapkan Tim Kreatif yang Out of the Box

Kreativitas adalah bahan bakar utama dalam strategi ini. Buat tim brainstorming yang bisa melempar ide segar setiap minggu. Bahkan ide absurd sekalipun bisa jadi konten viral.

Baca Juga: Macam-Macam Strategi Marketing untuk Meningkatkan Konversi Penjualan

Penutup

Strategi marketing lucu bukan sekadar gaya, tapi bisa menjadi alat ampuh untuk membangun awareness, meningkatkan engagement, dan mendorong konversi. Di era digital yang penuh informasi ini, brand yang bisa membuat orang tertawa punya peluang lebih besar untuk diingat dan dibicarakan.

Jadi, yuk mulai berpikir out of the box! Ciptakan nama produk yang nyeleneh, buat spanduk yang bikin orang berhenti sejenak, atau upload konten parodi yang relate banget. Ingat, dalam dunia pemasaran, kadang yang paling absurd justru yang paling membekas.

“Marketing itu bukan soal jualan terus, tapi soal bikin orang merasa terhubung. Dan kalau bisa sambil ketawa, kenapa enggak?”