Fenomena Google vs. Tiktok: Manakah yang Lebih Digandrungi di Era Modern? – Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, media sosial TikTok mulai kian merambah berbagai bidang masyarakat termasuk digunakan sebagai salah satu mesin pencarian populer di dunia maya. Media sosial asal Tiongkok buatan perusahaan ByteDance yang mulai diluncurkan sejak tahun 2016 tersebut memang pada awal-awal masa kemunculannya masih dianggap kurang populer dibandingan instagram atau facebook yang sudah lebih dahulu muncul.
Namun, stigma tersebut kemudian berbalik 180 derajat saat memasuki tahun 2019 dan mulai masuk ke tahun 2020 hingga 2021. Media sosial yang lebih menonjolkan platform video dengan durasi relatif pendek tersebut berubah menjadi salah satu media sosial paling populer yang digunakan oleh masyarakat di dunia. Bahkan, pada tahun 2021 silam, TikTok sukses menggeser posisi google sebagai media di dunia maya paling populer yang digunakan oleh masyarakat.
TikTok vs. Google: Manakah yang Lebih Populer di Kalangan Anak Muda?
Di era modern seperti sekarang tak dapat dipungkiri bahwa booming-nya TikTok sebagai salah satu media sosial paling populer tidak terlepas dari peran anak-anak muda, khususnya remaja dalam menggunakan platform tersebut. Fleksibilitas media tersebut dalam mencakup banyak hal, mulai dari mengunggah video ataupun foto, menyediakan informasi seperti google hingga menjadi sarana marketplace atau pemasaran barang menjadi faktor populernya media tersebut.
Media sosial TikTok yang sejak awal lebih mengedepankan daya tarik visual dengan dengan menuju ke aspek video-video tentunya dianggap pula sebagai salah satu hal yang menyebabkan populernya media ini di kalangan anak muda. Kecenderungan anak-anak muda jaman sekarang yang lebih menyukai bentuk visual yang menarik juga menjadi salah satu aspek mengapa populernya TikTok di era modern saat ini.
Lalu, kita bandingkan dengan platform pencarian terbesar dan terpopuler dalam beberapa dekade terakhir, yakni Google. Platform pencarian yang mulai muncul sejak dekade 1990-an ini memang dikenal memiliki cakupan yang lebih luas dan bisa menjangkau banyak situs dan bahkan tidak bisa dijangkau oleh TikTok sekalipun. Akan tetapi, kesederhanaan Google juga dianggap menjadi penyebab platform tersebut kini posisinya mulai tergeser dengan TikTok.
Google sendiri memang sempat merajai dunia maya sebagai platform paling populer yang digunakan oleh masyarakat dunia. Setidaknya, hingga dekade 2010-an, platform Google masih menduduki peringkat teratas dalam daftar mesin pencarian paling populer yang digunakan oleh masyarakat. Namun, hal itu sepertinya kini mulai mengalami pergeseran mengingat masifnya platform TikTok yang mulai merambah banyak kalangan masyarakat, khususnya anak-anak muda.
Selain itu, fleksibilitas TikTok yang cukup membuat kalangan generasi muda atau yang kini dikenal dengan generasi Z dengan trending terbaru membuat platform ini juga makin populer saat ini. Banyaknya trend di dunia maya seperti dance cover, trend kuliner, trend mengunjungi tempat tertentu menjadi salah satu faktor yang tanpa disadari membuat platform ini kian digemari oleh anak-anak muda yang notabene kelahiran akhir tahun 1990-an hingga awal 2000-an.
Populernya TikTok Sebagai Platform Search Engine di Kalangan Anak Muda
Bagi para generasi Z atau orang-orang yang lahir pada kurun waktu 1997 hingga awal tahun 2000-an, ada fenomena yang cukup unik dimana TikTok memiliki peran yang lebih besar dibandingkan mesin pencari atau search engine semacam Google. Bagi para generasi Z, TikTok dianggap memberikan informasi yang lebih cepat dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan dari platform Google.
Fenomena ini disinyalir karena adanya kebiasaan di kalangan anak muda yang lebih memiliki ketertarikan visual yang lebih kompleks dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, seperti generasi milenial atau boomer. Hal ini tentunya dikarenakan para generasi Z ini sendiri lahir dimana akses internet dan media sosial sudah merambah dengan sangat masif dan membuat adanya kecenderungan menikmati segala macam bentuk informasi dengan lebih cepat.
Di sisi lain, generasi Z sendiri dikenal sebagai sebuah generasi yang memiliki kecenderungan untuk memiliki kebiasaan secara digital atau digital natives. Mereka cenderung menggunakan platform yang paling sering dipergunakan untuk mencari informasi tertentu. Salah satunya adalah TikTok. Kecenderungan inilah yang kini mulai dihadapi oleh Google yang secara tak langsung mulai tersaingi oleh TikTok sebagai search engine paling populer di dunia.
TikTok pada awalnya yang memang diperuntukan sebagai platform pemutar video pendek tentu memanfaatkan hal ini dengan baik. Dalam beberapa tahun terakhir, platform tersebut berkembang pula sebagai sarana pencarian informasi yang tentunya kian menarik minat para generasi muda, khususnya generasi Z maupun generasi Alpha yang lahir pada dekade 2010-an.
Bagi para generasi Z, Tiktok menawarkan sesuatu yang cukup menarik dibandingkan mesin pencari atau search engine tradisional seperti Google. Daya tarik visual, pemaparan yang cukup sederhana dan seringkali disertai ilustrasi yang menarik membuat TikTok makin tumbuh dan cukup digemari oleh generasi anak-anak yang lahir pada dekade awal 2000-an.
Pada kenyataannya, TikTok memang lebih menawarkan pemaparan secara visual seperti cuplikan video yang disertai audio penjelasan dari konten yang dituju atau diinginkan. Meskipun hal ini juga bisa saja ditawarkan oleh Google, akan tetapi mesin pencari seperti Google tidak langsung memaparkan secara spesifik mengenai penjelasan yang diinginkan bagi individu yang mencari konten tersebut.
Hal ini disebabkan TikTok memiliki sistem algoritma yang cukup canggih dan bisa menelusuri rekam jejak pencarian pengguna atau users secara lebih spesifik. Keunggulan inilah yang membuat segala sesuatu yang direkomendasikan oleh algoritma TikTok seringkali cocok dengan keinginan user atau pengguna yang memakainya.
Belum lagi TikTok juga memiliki sub-konten tersendiri yang menawarkan produk barang seperti marketplace yang dikenal dengan nama TikTok Shop. Hal ini kian menunjukkan bahwa TikTok makin mencakup banyak hal yang diinginkan oleh user dalam beberapa tahun terakhir. Tentunya hal ini membuat TikTok bisa tumbuh menjadi pesaing yang cukup serius bagi Google atau pesaing lainnya.
Baca Juga Google My Business: Pengertian dan Seberapa Pentingnya Untuk Kegiatan Bisnis
Populernya TikTok di Generasi Muda Akankah Meruntuhkan Google?
Tidak dapat dipungkiri memang kepopuleran TikTok sebagai platform media paling populer dalam beberapa tahun terakhir tidak terlepas dari peran generasi muda yang memang tumbuh di tengah-tengah kebiasaan digital atau digital natives dalam keseharian mereka. Belum lagi TikTok menawarkan visualisasi dan konten yang dirasa cukup menarik bagi para generasi muda.
Lalu, apakah kepopuleran TikTok tersebut akan menggusur atau bahkan mematikan Google atau platform search engine lainnya? hal ini bisa saja iya bisa saja tidak. Terlebih lagi kelemahan TikTok adalah tidak memiliki cakupan seluas platform search engine seperti Google yang bisa menjangkau banyak konten secara lebih luas. Namun, tak dapat dipungkiri peran algoritma dalam TikTok yang cukup baik memberikan peran yang cukup signifikan bagi platform tersebut.
Bagi para generasi sebelumnya, mungkin hal-hal yang terdapat dalam TikTok dirasa kurang begitu memadai dan menarik. Hal inilah yang membuat Google sebagai mesin pencari tradisional masih memiliki tempat di kalangan generasi-generasi sebelum generasi Z ataupun generasi Alpha. Bahkan, ada pula beberapa generasi Z yang menggunakan Google sebagai mesin pencarian utama dikarenakan beberapa fitur yang dimiliki oleh platform tersebut yang tidak ada di TikTok.