GrowOnline

Perbedaan Flywheel Marketing dan Funnel Marketing

Perbedaan Flywheel Marketing dan Funnel Marketing

Perbedaan Flywheel Marketing dan Funnel Marketing – Bagi kamu yang menggeluti dunia bisnis dan marketing tentu pernah mendengar tentang istilah “Flywheel Marketing” atau Marketing Flywheel. Istilah ini sendiri memang cukup populer dalam beberapa tahun terakhir di dunia bisnis dan marketing. Jika dirunut dari sejarahnya, flywheel marketing sendiri diyakini pertama kali mulai muncul dan dikenal pada kurun waktu tahun 2017-2018 silam. Namun, diyakini konsep dari flywheel marketing sejatinya sudah jauh lebih dulu muncul belasan atau puluhan tahun sebelumnya.

Apa itu Flywheel Marketing?

Flywheel Marketing atau marketing flywheel merupakan sebuah model dari strategi bisnis atau marketing yang berfokus kepada pengalaman pelanggan atau konsumen. Maksud dari pengalaman pelanggan ini sendiri dapat dimaknai sebagai menjadikan kepuasan pelanggan atau konsumen sebagai tolak ukur dalam keberlangsungan sebuah perusahaan. Hal ini tentunya membuat pelanggan tak hanya sebatas menjadi target penjualan atau marketing semata seperti pada umumnya.

Melansir dari beberapa sumber, orang pertama yang diyakini mencetuskan nama “Flywheel Marketing” adalah CEO perusahaan Hubspot, yakni Brian Halligan. Akan tetapi, beberapa sumber meyakini bahwa konsep dari flywheel marketing sejatinya sudah diperkenalkan terlebih dahulu oleh founder perusahaan Amazon, Jeff Bezos. Namun, hingga saat ini belum ada bukti valid yang bisa mengonfirmasi siapakah orang pertama yang mencetuskan konsep flywheel marketing tersebut.

Seperti yang disebutkan di atas, konsep dari flywheel marketing sendiri yang mengedepankan pengalaman atau kepuasan pelanggan menjadi salah satu aspek utama yang harus diperhatikan. Kepuasaan pelanggan tersebut menjadi penentu dalam keberlangsungan sebuah perusahaan. Hal inilah yang kemudian mendasari konsep flywheel atau roda yang kemudian menjadi nama dari flywheel marketing.

Baca juga: Framework Marketing Funnel: Definisi, Perkembangan dan Strateginya

Pada konsep ini, pelanggan diibaratkan sebagai roda yang terus berputar pada porosnya mengelilingi sebuah objek. Pelanggan akan diletakkan dibagian tengah atau pusat dari roda tersebut. Lalu, faktor penunjang lainnya seperti kepuasaan, biaya dan berbagai hal yang bisa menjadi penunjang akan berputar mengelilingi pusat tersebut yang merupakan penggambaran pelanggan. Oleh karena itu, dikarenakan harus terus berputar, maka konsep marketing tersebut mirip seperti kerja roda atau flywheel.

Tahapan Proses dari Flywheel Marketing

Seperti lazimnya Marketing Funnel yang digunakan dalam hampir seluruh kegiatan bisnis atau marketing, flywheel marketing juga memiliki beberapa tahapan yang tentunya menjadi sebuah kesatuan yang saling berkesinambungan membentuk sebuah rantai konsep pemasaran. Berikut adalah beberapa tahapan atau proses dari flywheel marketing:

1. Attract

Fase pertama dari flywheel marketing adalah Attract. Pada tahapan ini, para produsen akan mencari dan menarik sebanyak-banyaknya calon pembeli atau konsumen untuk diperkenalkan dengan produknya. Umumnya, calon pelanggan tersebut akan ditarik sebanyak-banyaknya untuk memperbesar peluang jumlah pembeli yang meminati produk mereka. 

Akan tetapi, sebelum menentukan jumlah calon pelanggan yang ditarik, tentunya akan ada prospek yang sebelumya disepakati antara sales, marketing dan pihak-pihak lainnya. Beberapa metode juga seringkali digunakan untuk menarik minat pelanggan atau calon pembeli tersebut. Umumnya melalui cara pemasaran di sosial media atau melalui blog marketing sejenis.

2. Engage

Tahap kedua adalah Engage. Di tahap ini, orang-orang yang kamu tarik untuk mengenal dan kamu berikan informasi mengenai produkmu akan mulai mencari tahu lebih dalam mengenai apa saja keunggulan, kekurangan dan segala hal yang berhubungan dengan produk yang perusahaanmu pasarkan. Umumnya, orang-orang akan memberikan berbagai konten atau informasi yang semakin menguatkan calon pembeli yang tengah tertarik dengan produkmu tersebut untuk semakin meminati membeli jasa atau produk yang kamu jual.

3. Delight

Tahapan terakhir dalam flywheel marketing adalah delight. Di tahap ini, perusahaan dan pelanggan mulai berhasil menjalin hubungan dengan baik. Dalam tahapan ini, umumnya akan dilanjutkan dengan up-selling yang bertujuan untuk meningkatkan atau menguatkan relasi dengan para konsumen. Pada tahap ini, perusahaan bisa meminta kepada para pelanggan atau konsumen untuk melakukan review dan memberikan penilaian terhadap kualitas barang atau produk yang telah dibeli. Langkah ini memiliki 2 dampak positif, yakni dapat mengetahui seberapa baik kualitas barang yang diproduksi dan digunakan oleh konsumen dan juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan konsumen kepada perusahaan.

Manfaat Flywheel Marketing dalam Pengembangan Bisnis

Seperti lazimnya konsep marketing dalam dunia bisnis, flywheel marketing tentunya memiliki beberapa manfaat dalam pengembangan bisnis tertentu. Flywheel marketing yang memiliki fokus dalam pengembangan bisnis yang berkelanjutan yang didasarkan atas hubungan antara pelanggan dan produsen yang diikat dengan rasa kepercayaan tentunya memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

Memancing Rasa Ketertarikan Calon Pelanggan

Salah satu hal yang menjadi faktor kunci dari flywheel marketing adalah terfokus pada interaksi yang berkelanjutan dengan para pelanggan. Hal ini berarti adanya keterikatan dan pemberian informasi atau konten yang dimana memiliki tujuan untuk membuat pelanggan atau calon pembeli semakin tertarik dengan produk atau jasa yang kita tawarkan. Tentunya mengedepankan pemberian konten yang informatif dan kenyamanan dalam komunikasi dengan pelanggan adalah salah satu kunci dalam menarik minat pelanggan tersebut.

Baca juga: Marketing Mix 4P dan 7P: Definisi dan Perbedaannya

Meningkatkan Prospek yang Lebih Berkualitas

Dengan menjalin relasi yang baik dengan para pelanggan, hal ini bisa juga meningkatkan prospek perusahaan yang lebih berkualitas. Menjaga kepuasan pelanggan adalah salah satu kunci sukses dalam penerapan flywheel marketing dalam bisnis. Pelanggan yang merasa puas dengan layanan atau produk yang perusahaan berikan umumnya akan merekomendasikan produk atau jasa dari perusahaan anda ke orang lain. Hal ini tentunya akan memberikan peningkatan prospek dari perusahaan.

Meningkatkan Konversi Penjualan

Flywheel marketing yang diterapkan dengan baik dan benar tentunya akan memberikan dampak yang cukup baik dalam peningkatan penjualan bulanan. Pelanggan yang merasa puas dengan produk atau jasa yang dibelinya tentu akan cenderung menggunakan atau membeli kembali produk tersebut kedepannya. Hal ini tentunya akan meningkatkan nilai penjualan perusahaan dan kian besar mencapai atau melebihi target. Selain itu, rekomendasi produk yang disarankan pelanggan ke orang lain juga dapat berpeluang meningkatkan konversi penjualan perusahaan secara signifikan.

Perbedaan Flywheel Marketing dan Funnel Marketing

Bagi sebagian orang, flywheel marketing dan funnel marketing dianggap sebagai dua poros yang saling berlawanan. Namun, adapula beberapa orang yang menyebut bahwa funnel marketing adalah pendahulu atau ‘nenek moyang’ dari flywheel marketing. Akan tetapi, ada satu perbedaan utama dari funnel marketing dan flywheel marketing yang cukup menegaskan kedua hal tersebut tidak saling keterkaitan.

Funnel marketing lebih menekankan pelanggan atau konsumen sebagai sebuah output. Dalam konsep funnel marketing, pelanggan yang telah melakukan transaksi sudah tidak memiliki andil atau peran lebih dalam sebuah perusahaan. Hal ini dengan kata lain funnel lebih mengabaikan dampak eksternal dari sebuah transaksi jual-beli yang justru bisa membuat perusahaan tersebut berisiko memperoleh dampak negatif yang berasal dari pelanggan atau pembeli.

Hal inilah yang membedakannya dengan flywheel marketing. Dalam flywheel marketing pelanggan masih memiliki peran baik secara tak langsung maupun langsung kepada perusahaan. Hal inilah yang membuat banyaknya perusahaan di era modern ini menggunakan metode atau konsep flywheel marketing yang bisa lebih menunjang keberlangsungan sebuah perusahaan kedepannya. Selain itu, flywheel marketing juga bisa membuka peluang menambah relasi atau calon pelanggan yang berasal dari konsumen yang telah melakukan transaksi dengan perusahaan kita.