Organik Marketing dan Paid Marketing: Kekurangan serta Kelebihannya – Dalam dunia pemasaran, khususnya dunia marketing digital, tentunya para pegiatnya sudah cukup familiar dengan istilah organik marketing dan paid marketing yang kerap kali kedua istilah tersebut digunakan dalam pembahasan dunia marketing digital. Kedua istilah tersebut sejatinya merupakan taktik atau strategi yang digunakan sebuah perusahaan untuk mencapai target dalam pemasaran produk mereka.
Kedua strategi tersebut juga lazim digunakan oleh perusahaan dan ternyata memiliki beberapa hal atau faktor yang hampir sama. Namun, kendati dianggap hampir sama, ada beberapa perbedaan yang membatasi antara organik marketing dan paid marketin dalam penerapannya, khususnya metode-metode yang digunakan dalam perusahaan. Tentunya bagi kamu yang baru terjun dalam dunia digital marketing perlu mengetahui beberapa perbedaan dari organik marketing dan paid marketing secara mendalam.
Apa Itu Organik Marketing dan Paid Marketing?
Secara umum memang organik marketing dan paid marketing dianggap sama dari beberapa hal. Namun, kedua strategi pemasaran tersebut memang masih memiliki pengertian yang berbeda dan beberapa batasan yang membuatnya berbeda. Tentunya kamu perlu mengetahui perbedaan mendasar dari kedua nama tersebut.
Secara garis besar, organik marketing merupakan sebuah strategi bisnis yang mencakup pemasaran yang secara alami menarik lalu lintas tanpa menggunakan metode berbayar. Maksud dari definisi tersebut adalah pelaku marketing atau perusahaan memanfaatkan banyak platform atau wadah digital yang ada seperti media sosial facebook, twitter/X, instagram, TikTok atau beberapa media sosial lainnya tanpa mengeluarkan biaya.
Umumnya, organik marketing juga menggunakan konsep Search Engine Optimization (SEO) dalam menarik lalu lintas atau atensi agar calon konsumen mengetahui produk atau barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tentunya hal ini akan bersifat organik atau berlangsung secara alami tanpa membutuhkan biaya tertentu atau gratis.
Di sisi lain, paid marketing secara umum memiliki pengertian dan cara kerja yang hampir sama dengan organik marketing. Akan tetapi, sesuai dengan namanya, perusahaan atau penyedia jasa tersebut akan mengeluarkan biaya tertentu untuk menarik lalu lintas massa di media. Dengan kata lain, cakupan dari dari target calon konsumen yang dirasa potensial bagi sebuah perusahaan tersebut akan lebih luas.
Paid marketing sendiri di era sekarang lebih banyak diterapkan oleh pelaku digital marketing. Tentu cakupan pangsa pasar yang dirasa lebih luas tersebut berpengaruh terhadap minat orang atau perusahaan yang memakai metode paid marketing.
Seperti organik marketing, paid marketing jug menawarkan atau meningkatkan lalu lintas untuk menarik calon konsumen potensial melalu beberapa platform seperti social media atau marketplace. Namun, bentuk pemasaran tersebut lebih dispesifikkan menyerupai iklan yang dapat sewaktu-waktu muncul di media tersebut. Iklan tersebut tentunya berbentuk konten seperti video singkat atau bahkan hanya sekedar poster yang muncul di saat-saat tertentu guna menarik minat audiens.
Perbedaan Organik Marketing dan Paid Marketing
Setelah mengetahui definisi masing-masing dari organik marketing dan paid marketing, sebagian orang kemungkinan besar akan menjawab dari segi pemasaran merupakan perbedaan paling menonojol dari keduanya. Namun, sebenarnya ada beberapa aspek lainnya yang dapat menjadi perbedaan antara organik marketing dan paid marketing. Berikut ini adalah ulasannya:
1. Biaya Pemasaran
Salah satu hal yang paling menonjol lainnya yang dapat membedakan organik marketing dan paid marketing adalah biaya pemasaran yang diperlukan. Pada organik marketing umumnya akan menggunakan beberapa platform media social seperti facebook, instagram, tiktok atau sebagainya. Selain itu, pemasaran produk dari organik marketing juga menggunakan media lain seperti blog.
Beberapa platform yang disebutkan diatas sebagian besar hanya mengeluarkan biaya pemasaran yang cukup sedikit. Bahkan, tak jarang pula dapat dilakukan secara gratis. Namun, tentunya cakupan calon konsumen yang dapat dijangkau jika mengggunakan metode organik marketing tersebut tidaklah seluas jika menggunakan paid marketing.
Di sisi lain, paid marketing tentunya mengguakan platform berbayar dengan metode pengiklanan seperti adsense dan beberapa tools media yang tentunya berbayar. Hal ini membuat modal yang diperlukan perusahaan jika menggunakan paid marketing akan lebih besar. Namun, tentunya jangkauan dari calon konsumen tersebut dapat pula lebih besar atau luas dibandingkan organik marketing.
2. Platform atau Media yang Digunakan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, baik organik marketing maupun paid marketing memiliki perbedaan platform yang dipergunakan untuk melakukan pemasaran. Dalam paid marketing, umumnya akan menggunakan platform yang lebih cenderung menampilkan iklan seperti Youtube Ads, tools search marketing, paid social media ads dan sponsored post. Umumnya iklan-iklan tersebut akan diatur dengan menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk melihat algoritma dari calon konsumen tersebut.
Sementara itu, organik marketing memiliki cara kerja dan platform yang lebih sederhana. Mereka umumnya melakukan metode pemasaran dari mulut ke mulut atau secara langsung. Platform pemasaran utama mereka umumnya adalah blog, social media seperti facebook, twitter, instagram atau tiktok. Namun, bisa pula menggunakan website resmi yang diatur oleh mereka sendiri.
3. Tujuan Akhir yang Berbeda
Meskipun dianggap memiliki kesamaan, akan tetapi baik organik marketing maupun paid marketing memiliki tujuan akhir atau hasil akhir yang berbeda. Pada organik marketing, lebih ditujukan untuk memperluas awareness kepada para konsumen. Tidak heran platform yang digunakan umumnya merupakan blog atau website resmi perusahaan atau produsen.
Di sisi lain, paid marketing lebih menekankan tujuan akhir untuk keperluan engagement. Strategi ini digunakan untuk menggaet audiens atau calon pembeli yang lebih luas dibandingkan dengan organik marketing. Lazimnya cara ini digunakan oleh para perusahaan yang sudah memiliki nama dan ingin kian melebarkan pangsa pasarnya.
4. Target Pemasaran
Hal yang cukup membedakan lainnya dari organik marketing dan paid marketing adalah target pemasaran atau calon konsumen yang ingin dicapai. Organik marketing umumnya ditujukan untuk konsumen yang telah menjadi pelanggan setia dari perusahaan tersebut. Sementara itu, paid marketing lebih menargetkan orang-orang awam yang bisa berpotensi menjadi calon pembeli atau konsumen baru dari sebuah perusahaan. Hal inlah yang menyebabkan media atau platform dari paid marketing cenderung lebih banyak dibandingkan dengan organik marketing.
Kelebihan dan Kekurangan Antara Organik dan Paid Marketing
Jika melihat dari definisi dan cara kerja antara organik marketing dan paid marketing, tentunya kedua strategi pemasaran tersebut memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing. Kita ambil contoh dari organik marketing. Penerapan strategi ini diketahui jauh lebih murah dari segi pembiayaan atau modal awal karena umumnya platform pemasaran yang digunakan dapat digunakan dengan gratis. Hal inilah yang umumnya membuat organik marketing lebih cocok diterapkan kepada perusahaan yang baru dirintis guna menarik konsumen baru dan menjaga kesetiaan konsumen.
Di sisi lain, paid marketing tentunya memiliki kekurangan yang lebih spesifik dari segi biaya atau modal yang dikeluarkan. Tentunya penerapan paid marketing yang lebih menggunakan sistem iklan atau adsense berbayar akan menjangkau cakupan konsumen yang jauh lebih luas daripada organik marketing. Penerapan paid marketing ini sendiri lebih sering dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki nama dan dikenal masyarakat, serta ingin menjangaku calon konsumen baru kedepannya.
Nah, itulah beberapa perbedaan dari organik marketing dan paid marketing. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.