GrowOnline

The Rule of 7: Pengulangan Menciptakan Transaksi

The Rule of 7: Teknik marketing pengulangan untuk menciptakan transaksi – Dalam dunia pemasaran, ada satu prinsip yang sering menjadi pedoman para marketer untuk menciptakan transaksi: The Rule of 7. Prinsip ini menyatakan bahwa seorang calon pelanggan perlu melihat atau berinteraksi dengan sebuah brand setidaknya tujuh kali sebelum mereka merasa cukup percaya untuk melakukan transaksi. Kenapa angka tujuh? Ternyata, angka ini bukan sekadar mitos, melainkan hasil dari observasi pola perilaku manusia dalam membangun kepercayaan dan keputusan membeli. Yuk, kita bedah lebih dalam!

Pertemuan Pertama: Customer Sekadar Lewat

Ketika calon pelanggan pertama kali melihat konten atau mendengar tentang brand kamu, kemungkinan besar mereka hanya sekadar lewat. Pada tahap ini, mereka mungkin tidak akan mengingat nama brand kamu, apalagi produk yang kamu tawarkan. Konten yang kamu tampilkan di tahap ini berfungsi sebagai awareness trigger. Fokuslah pada membuat kesan pertama yang menarik, baik dari segi visual maupun pesan yang disampaikan.

Contoh:

Bayangkan seorang pelanggan yang sedang menggulir media sosial dan melihat iklan baju olahraga. Iklan tersebut menampilkan desain menarik dengan slogan seperti, “Nyaman, Stylish, Siap Bergerak!”. Meski tidak langsung tertarik, setidaknya mereka mulai menyadari keberadaan brand tersebut.

Pertemuan Keempat: Rasa Penasaran Mulai Muncul

Setelah melihat brand kamu beberapa kali, calon pelanggan mulai merasa penasaran. Mereka mungkin belum langsung membeli, tetapi ada peluang besar mereka akan mencari tahu lebih banyak. Apakah mereka memeriksa media sosial kamu? Apakah mereka membaca ulasan tentang produk kamu? Di tahap ini, kehadiran konten edukatif atau testimoni pelanggan bisa menjadi alat yang sangat efektif.

Baca juga: Jual Benefit, Bukan Fitur: Strategi Marketing yang Efektif

Tips Konten di Tahap Ini:

  1. Edukasi: Berikan informasi yang relevan dan menarik, misalnya keunggulan produk, bahan yang digunakan, atau cara pemakaian.
  2. Social Proof: Tampilkan ulasan positif dari pelanggan sebelumnya untuk membangun kepercayaan.
  3. Call-to-Action (CTA): Ajak mereka untuk mengikuti akun kamu atau mengunjungi website melalui konten yang ringan namun mengundang.

Menurut sebuah studi, 63% orang lebih cenderung membeli dari brand yang memberikan edukasi tentang produk mereka dibandingkan hanya sekadar promosi.

Pertemuan Ketujuh: Kepercayaan Terbentuk

Di sinilah momen penting terjadi. Setelah calon pelanggan melihat brand kamu sebanyak tujuh kali atau lebih, mereka mulai merasa akrab dengan produk kamu. Keakraban ini adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan. Pada tahap ini, pelanggan sudah siap mempertimbangkan transaksi.

Namun, apa yang membuat mereka akhirnya membeli? Jawabannya ada pada kombinasi antara kepercayaan yang sudah terbentuk dan ajakan bertindak yang jelas. Pastikan kamu memberikan penawaran yang menarik dan memudahkan mereka untuk mengambil keputusan.

Strategi di Tahap Ini:

  1. Promo dan Penawaran Khusus: Misalnya, diskon untuk pembelian pertama atau penawaran paket hemat.
  2. Keunggulan Kompetitif: Tunjukkan apa yang membuat produk kamu lebih baik dibandingkan kompetitor.
  3. Kemudahan Transaksi: Pastikan proses pembelian tidak rumit, baik dari segi metode pembayaran maupun pengiriman.

Studi Kasus:

Sebuah brand minuman kesehatan memanfaatkan prinsip ini dengan kampanye di media sosial. Mereka memulai dengan iklan edukatif tentang manfaat kesehatan produknya, lalu melanjutkan dengan konten testimoni dari pelanggan, dan akhirnya menawarkan diskon eksklusif untuk pembelian pertama. Hasilnya? Peningkatan transaksi hingga 35% dalam waktu tiga bulan.

Mengapa Pengulangan Penting?

Ada beberapa alasan mengapa pengulangan menjadi elemen krusial dalam menciptakan transaksi:

  1. Manusia Cenderung Lupa. Kita hidup di era informasi yang begitu padat. Pelanggan mungkin saja tertarik pada brand kamu di pertemuan pertama, tetapi informasi tersebut bisa dengan mudah hilang di tengah arus konten lainnya. Pengulangan membantu brand kamu tetap berada di benak mereka.
  2. Membangun Kepercayaan. Kepercayaan tidak bisa dibangun dalam semalam. Dengan konsistensi dalam menyampaikan pesan yang relevan, pelanggan akan merasa lebih yakin bahwa brand kamu kredibel.
  3. Top of Mind. Ketika pelanggan dihadapkan pada pilihan, mereka cenderung memilih brand yang paling sering mereka lihat atau dengar. Pengulangan membantu brand kamu menjadi pilihan pertama di pikiran mereka.

Cara Efektif Menerapkan The Rule of 7

Untuk memaksimalkan efektivitas prinsip ini, ada beberapa langkah yang bisa kamu terapkan:

  1. Gunakan Berbagai Kanal Pemasaran. Jangan hanya mengandalkan satu platform. Manfaatkan media sosial, email marketing, website, hingga iklan berbayar untuk menjangkau audiens kamu.
  2. Konsisten dalam Branding. Pastikan elemen visual, nada bicara, dan pesan yang disampaikan selalu konsisten di setiap platform. Hal ini membantu menciptakan identitas brand yang kuat.
  3. Manfaatkan Retargeting Ads. Retargeting ads adalah cara efektif untuk menjangkau kembali calon pelanggan yang sudah pernah berinteraksi dengan brand kamu, misalnya dengan mengunjungi website atau menonton video kamu.
  4. Ciptakan Konten Berkualitas. Konten adalah jantung dari kampanye pemasaran. Pastikan konten kamu tidak hanya menarik, tetapi juga relevan dan bernilai bagi audiens.

Penutup

The Rule of 7 adalah pengingat bahwa transaksi bukanlah hasil dari sekali usaha, melainkan proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan strategi yang tepat. Dari pertemuan pertama hingga ketujuh atau lebih, setiap interaksi adalah peluang untuk memperkuat kesan, membangun kepercayaan, dan mendorong pelanggan menuju keputusan membeli. Jadi, jangan takut untuk terus mengulang pesan kamu – siapa tahu, transaksi berikutnya tinggal satu langkah lagi!